Posted on Tinggalkan komentar

Melayani dengan Kekayaan

”Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka” (Luk. 8:3). Subjeknya adalah perempuan-perempuan ini. Mereka bukan laki-laki. Mereka perempuan, golongan yang kurang mendapat tempat dalam budaya Yahudi.

Akan tetapi, Lukas mencatat bahwa perempuan-perempuan juga diberi tempat untuk melayani rombongan Yesus. Mereka boleh melayani. Pelayanan tidak hanya monopoli laki-laki. Perempuan pun boleh menjadi pelayan.

Dalam Alkitab BIMK tertera: ”Dengan biaya sendiri, mereka membantu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya.” Jelaslah, mereka menggunakan biaya sendiri. Artinya: dengan uang mereka sendiri, mereka membantu Yesus dan pengikut-Nya.

Pelayanan butuh modal. Dan modal terbesar bukan uang, namun manusia. Manusialah yang punya uang. Tersirat, para perempuan itu memandang uang sebagai alat. Kekayaan hanya alat. Dan, penting dicatat, pelayanan bukan untuk mencari kekayaan.

Mengapa mereka melakukannya? Tak mudah menjawabnya! Namun, kita bisa menambahkan sebuah tanya: ”Mengapa kita tidak melakukannya?

Selamat Bekerja!

Yoel M. Indrasmoro
Direktur Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *