Posted on Tinggalkan komentar

Menyembuhkan Luka

Sebagai makhluk yang lembut dan rapuh, kita membutuhkan perawatan dan cinta kasih. Kita membutuhkan pandangan mata yang menerima kita dengan ramah dan telinga yang mendengar suara kita.

Banyak hal yang kita lakukan untuk melindungi diri dari semua hal. Akan tetapi, sesekali kita akan mengalami suatu pengalaman yang melukai hati kita. Pengalaman tersebut terkadang bisa menjadikan kehidupan kita selanjutnya menuju kehancuran. Memang tak mudah untuk pulih dari rasa kecewa.

Pada saat memikirkan hal yang melukai itu, kadang kita bertanya di mana Allah berada. Allah berasa tidak ada di saat seperti ini. Namun, sebenarnya Allah sudah menunggu kita untuk diterima di antara yang terluka dalam diri kita.

Melalui buku Karunia Penderitaan: Menemukan Allah dalam Situasi Sulit dan Mencekam, Mark Yaconelli mengajak kita untuk jangan melihat dari pengalaman masa lalu kita yang melukai hati kita. Akan tetapi, gambarkan pengalaman itu seolah-olah kita adalah pengamat luar yang menonton pengalaman tersebut. Kita bisa melihat semua dan bisa menambah atau mengurangi dan bahkan menghapus dari cerita masa lalu yang melukai kita.

Setiap luka dalam diri kita tidak akan ditolak oleh Allah, dan jika kita bersedia pergi dan duduk dengan perasaan malu dengan luka yang ada dalam diri kita sendiri, kita bisa mendengar suara Dia yang mengasihi dunia ini, memanggil nama kita dengan suara yang penuh kasih.

Heru Santoso

Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *