Posted on Tinggalkan komentar

Aku Menunggu-nunggu

Apakah yang kita lakukan sesudah bangun tidur hari ini? Jawabannya mungkin beragam. Dan Daud punya pernyataan yang baik untuk disimak: ”TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu” (Mzm. 5:4).

Pertama, yang dilakukan Daud adalah berseru. Berseru mengandaikan bahwa dia butuh Allah. Seruan mengandaikan juga bahwa dia tidak sendirian. Setidaknya ada Pribadi yang diyakini bersedia mendengarkan seruannya. Daud rindu bersekutu dengan Allah.

Kedua, Daud mengatur persembahan bagi Allah. Persembahan tak perlu dibatasi hanya dengan uang. Mengatur persembahan bisa diartikan juga mengatur segala agenda yang akan dilakukan hari itu. Itu berarti, semua hal yang akan kita lakukan sepanjang hari ini layak dipersembahkan kepada Allah.

Ketiga, Daud menunggu-nunggu. Dia sedang menunggu berkat Allah. Berkat Allah merupakan modal utama dalam seluruh kehidupan manusia. Daud tahu itu. Dia menunggu berkat Allah mengalir sepanjang hari melalui segala yang dia lakukan pada hari itu. Dia terus menggantungkan dirinya kepada Allah.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga terus menunggu-nunggu Allah bekerja melalui semua kegiatan kita hari ini?

Selamat Bekerja!

Yoel M. Indrasmoro
Direktur Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *