Posted on Tinggalkan komentar

Kabar dari Emaus

(Luk. 24:32-35)

”Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Itulah kabar yang disampaikan dua orang yang berjalan menuju Emaus. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan seorang asing, yang tak lain Yesus sendiri. Namun, mereka tidak mengenal-Nya.

Di Emaus mereka baru menyadari bahwa teman seperjalanan mereka adalah Yesus, Sang Guru. Dan kenyataan itulah yang membuat mereka malam itu juga pergi kembali ke Yerusalem. Mereka tidak menunggu esok. Mereka sadar banyak murid yang sedang dilanda kebingungan berkaitan dengan ketiadaan jasad Yesus di kubur Arimatea. Memang para perempuan menyatakan bahwa Yesus hidup. Namun, isu yang berkembang di tengah masyarakat ialah soal pencurian mayat.

Kabar itulah yang mereka bawa ke Yerusalem. Mereka ingin para murid merdeka dari kebingungan. Dan kabar itu tampaknya juga memerdekakan Petrus.

Penyangkalan Petrus kelihatannya telah menjadi buah bibir di kalangan para murid. Mungkin, ada suara sumbang yang menyatakan bahwa Petrus tak layak lagi menjadi pemimpin. Petrus pun bisa jadi tak merasa enak berhadapan muka dengan para murid lainnya.

Penyebutan nama Simon memperlihatkan bahwa Sang Batu Karang itu masih layak berada di lingkungan para murid. Bagaimanapun, Yesus telah memperlihatkan diri kepadanya. Kabar itu memulihkan posisi Petrus di mata para murid.

Kedua orang itu tidak termasuk kedua belas murid Yesus. Tetapi, mereka sanggup menghibur dan melegakan hati pemimpin gereja abad pertama.

Paskah merupakan kisah kemerdekaan. Apakah Anda sungguh-sungguh merdeka? Jika jawabannya: ya, maka Anda dipanggil pula untuk memerdekakan orang lain.

Bagaimanapun, masih banyak orang yang belum merdeka!

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *