(Luk. 24:1-11)
Paskah adalah kisah mengenai prioritas. Lukas mencatat: ”tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah mereka sediakan.”
Ada karya yang harus dituntaskan. Para perempuan itu tidak bisa menyelesaikannya karena penguburan Yesus harus dilaksanakan secepatnya. Datangnya Sabat membuat mereka harus menghentikan keinginan merawat jenazah Yesus lebih lama. Namun, mereka ingin melanjutkannya sesudah Sabat. Karena itu, mereka membeli rempah-rempah dan minyak mur pada hari Jumat sore itu.
Bisa jadi itulah hari Sabat terpanjang dalam hidup mereka di tengah kegalauan akan penyaliban serta kerinduan merawat mayat Yesus dengan selayaknya. Bisa jadi mereka juga enggak tidur. Sekali lagi, karena ada tugas harus ditunaikan. Lukas mencatat: pagi-pagi benar mereka bergegas pergi ke kubur untuk merawat mayat Yesus. Dan ternyata batu sudah terguling.
Dua Malaikat menyapa mereka. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Mengapa kalian mencari orang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini. Ia sudah bangkit! Ingatlah apa yang sudah dikatakan-Nya kepadamu sewaktu Ia masih di Galilea, bahwa ’Anak Manusia harus diserahkan kepada orang berdosa, lalu disalibkan, dan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit.’”
Menarik disimak, kedua Malaikat itu mengingatkan bahwa Yesus pernah menyatakan diri soal penyaliban dan kebangkitan. Menarik pula disimak catatan Lukas bahwa para perempuan itu teringat akan perkataan Yesus itu. Dan karena itu mereka semua pergi kepada para murid laki-laki dengan mengatakan bahwa Tuhan sudah bangkit.
Dan lebih menarik lagi, ternyata para murid laki-laki itu malah tidak percaya sama sekali.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional