Namanya Lilik Susanto. Seorang pengemudi ojek online. Dalam perjalanan menumpang motornya dari sebuah mal di Kelapa Gading ke Gereja Kristen Jawa Jakarta, saya menanyakan perihal profesi yang dipilihnya.
Ini jawabannya: ”Kayak orang jualan saja, Pak! Lagi rame enggak usah seneng, lagi sepi enggak usah ngeluh.” Prinsip sederhana sekaligus jitu. Pada hemat saya prinsip macam begini akan membuat dia bersikap seimbang, tidak baperan.
Tak mudah mengembangkan prinsip macam begini. Kenyataannya manusia sering terbawa perasaannya. Yang akhirnya membuatnya dia semakin sulit maju dan berkembang. Lagi pula perasaan memang bak cuaca yang mudah berubah.
Pilihan sikap ”lagi rame enggak usah seneng, lagi sepi enggak usah ngeluh” tentu bukan tanpa dasar. Satu-satunya dasar adalah percaya bahwa semua ada yang ngatur. Dan yang mengatur adalah Allah sendiri. Semua sudah ada takarannya seturut dengan maksud Allah. Bagian kita hanyalah bekerja dengan sebaik-baiknya.
Mengapa? Sebab ”Allah mengatur segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia dan yang dipanggil-Nya sesuai dengan rencana-Nya” (Rm. 8:28, BIMK).
Selamat Bekerja!
Yoel M. Indrasmoro
Direktur Literatur Perkantas Nasional