Ketika orang Filistin telah menduduki lembah Refaim, bertanyalah Daud kepada Tuhan, ”Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?” (2Sam. 5:19). Tuhan menjawabnya, dan Daud pun berbuat sesuai kehendak Tuhan.
Sewaktu orang Filistin maju sekali lagi untuk menyerang, Daud tidak serta merta menyerang mereka, namun kembali bertanya kepada Tuhan (2Sam. 5:23). Tuhan berkehendak agar Daud menyerang, tetapi dengan strategi berbeda. Daud taat dan menang.
Meski seorang jenderal tempur yang cakap, Daud merasa perlu bertanya. Masalahnya, banyak orang segan bertanya. Mereka pikir itu hanya akan memperlihatkan kelemahan. Daud tidak. Dia bertanya. Sebelum melangkah, Daud berkonsultasi kepada Tuhan.
Mengapa? Sesungguhnya, Daud, juga kita, takkan pernah tahu masa depan. Tiada yang pasti. Akan tetapi, Allah, Sang Pasti itu, mengetahuinya. Dialah pemegang masa depan. Sehingga, jalan terlogis ialah bertanya kepada-Nya. Caranya? Ya, berdoa!
Doa pagi, setelah bangun tidur, merupakan tindakan tepat untuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi hari ini.
Pertanyaannya: bagaimana dengan doa pagi kita hari ini?
Selamat Bekerja!
Yoel M. Indrasmoro
Direktur Literatur Perkantas Nasional