Posted on Tinggalkan komentar

Umat Pilihan

Mazmur 129 dimulai dengan keluhan: ”Mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku—biarlah Israel berkata demikian—mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan aku.”

Tampaknya nyanyian ziarah ini memperlihatkan bahwa ada bangsa yang memang tidak suka akan keberadaan Israel sebagai sebuah bangsa. Tentu bangsa pertama yang tidak menyukai Israel sebagai sebuah bangsa adalah Mesir. Karena takut bahwa suatu saat keturunan Israel itu akan memberontak, Firaun mengeluarkan maklumat untuk menjadikan bangsa yang diundang sebagai tamu itu sebagai budak.

Ketika Allah akhirnya melepaskan Israel dari belenggu penjajahan Mesir, maka keberadaan bangsa baru itu pun akhirnya menjadi ancaman bagi bangsa-bangsa lain. Namun demikian, sebagaimana nyanyian ziarah ini, Israel tetap teguh. Dan semuanya itu terjadi karena Allahlah yang terus menyelamatkan mereka. Mengapa? Karena mereka adalah umat pilihan Allah.

Hakikat sebagai umat pilihan Allah semestinya memang tidak membuat Israel tinggi hati. Sebab mereka pasti tahu bahwa hanya karena anugerahlah Allah memilih mereka. Dalam diri mereka sendiri tidak ada alasan yang cukup bagi Allah untuk mengistimewakan. Dan sayangnya itulah yang tidak dilakukan bangsa Israel. Israel dengan sengaja menganggap sepi anugerah Allah itu.

Nah, bagaimanakah dengan kita—Israel baru pada abad XXI ini? Penyelamatan yang telah kita terima dalam Yesus Kristus sejatinya hanya anugerah Allah. Karena itu, marilah kita terima penyelamatan itu penuh dengan syukur dengan cara hidup kudus sebagai umat Allah. Ini jugalah panggilan umat Allah di Indonesia.

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Lorenzo Maimone

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *