Posted on Tinggalkan komentar

TUHAN Menantang Ayub

(Ayb. 40:1-9)

”Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: ’Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku. Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu? Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?’” (Ayb. 40:1-4).

Kelihatannya penulis Kitab Ayub merasa perlu menekankan perihal badai itu. Tampaknya dengan sengaja dia mengulangi catatan ini: ”Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub”.

Kadang-kadang, menurut Alkitab Edisi Studi, kata ”badai” diterjemahkan dengan ”angin berputar”. Dalam Alkitab ”badai” adalah satu cara yang dipakai untuk menggambarkan bagaimana Allah menampakkan diri-Nya. Kekuatan dan dampak suatu badai dapat dirasakan dan dilihat, namun angin itu sendiri tak terlihat. Gambaran yang tepat tentang Allah: tak terlihat, tetapi ada.

Nah, dari dalam badai Allah menantang Ayub. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Hadapilah Aku sebagai laki-laki, dan jawablah segala pertanyaan-Ku ini. Apakah hendak kausangkal keadilan-Ku, dan membenarkan dirimu dengan mempersalahkan Aku? Apakah engkau kuat seperti Aku? Dapatkah suaramu mengguntur seperti suara-Ku?”

Allah menantang Ayub dengan menilai dirinya sendiri: Apakah dia seadil, sebenar, dan sekuat Allah? Dan jawabannya tentu saja tidak.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *