Posted on Tinggalkan komentar

Tak Mengerti Jua

(Luk. 18:31-34)

”Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, diolok-olokkan, dihina dan diludahi. Mereka akan mencambuk dan membunuh Dia, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit.”

Inilah kali ketiga Yesus memberi tahu kedua belas murid-Nya mengenai penderitaan-Nya. Jadi, bukan kali pertama. Meskipun demikian, Lukas mencatat: ”Mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Semuanya itu tidak dipahami sedikit pun oleh pengikut-pengikut Yesus itu. Arti dari kata-kata-Nya itu dirahasiakan dari mereka. Mereka tidak tahu Ia berbicara tentang apa.”

Jelas di sini para murid tidak memahami apa yang dikatakan Yesus Orang Nazaret. Sang Guru sendiri tak bertanya apakah mereka mengerti, juga tak berusaha memberikan makna dari perkataannya. Sehingga semuanya tetap tersembunyi.

Mungkin kita perlu bertanya juga sekarang ini: Mengapa para murid enggak bertanya? Bukankah malu bertanya sesat di jalan? Kita juga boleh berandai-andai: Apa jadinya jika ada yang menanyakan maknanya?

Tentu saja Yesus Orang Nazaret berhak diam. Itu prerogatif Sang Guru. Namun, dengan bertanya para murid berkesempatan memiliki pemahaman yang lebih baik. Ya, apa salahnya mencoba?

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *