Posted on Tinggalkan komentar

Tak Hanya di Satu Kota

(Lukas 4:42-44)

”Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang terpencil. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka, ’Di kota-kota lain juga Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.’ Lalu Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.”

Orang-orang di Kapernaum itu tak rela Yesus meninggalkan kota mereka. Mereka tampaknya sudah jatuh hati kepada Sang Guru dari Nazaret, yang tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu menyembuhkan. Mereka ingin menjadikan Yesus sebagai milik-Nya sendiri. Dan Yesus menolak.

Dari catatan Lukas terlihat betapa orang-orang di Kapernaum lebih menghargai Yesus ketimbang orang-orang di Nazaret. Mereka menerima Yesus dengan baik dan tak terlalu mempersoalkan latar belakang Sang Guru. Jelaslah Kota Kapernaum sungguh lahan yang subur bagi pemberitaan Injil.

Namun demikian, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sederhana, Yesus menegaskan: ”Aku harus pergi ke kota-kota lain juga dan memberitakan di sana bagaimana Allah memerintah. Sebab untuk itulah Allah mengutus Aku ke dunia.”

Memang tidak ada jaminan bahwa Yesus tidak akan mengalami nasib yang sama seperti di Nazaret. Namun, itu bukan soal bagi Yesus. Bagi Sang Guru yang penting adalah orang berkesempatan mendengarkan Kabar Baik. Apakah mereka mau menerimanya atau tidak, itu perkara lain.

Itu jugalah fokus pekabaran Injil. Bukan berapa banyak orang yang menjadi Kristen, tetapi seberapa banyak orang yang berkesempatan mendengarkan Kabar Baik? Ketika kita tahu ada orang yang belum mendengarkan Kabar Baik, mari kita mengabarkannya.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *