Posted on Tinggalkan komentar

Ketika Matahari Terbenam

(Lukas 4:40-41)

”Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya ke atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Dialah Mesias.”

Keterangan waktu ”ketika matahari terbenam” yang sengaja digunakan Lukas menarik disimak. Pertama, kabar baik memang tak bisa disembunyikan. Kabar bahwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon membuat banyak orang datang. Mereka tidak menunggu besok untuk bertemu dengan Yesus. Hari itu juga mereka mendatangi Yesus.

Yang menarik lagi, Yesus tidak menolak mereka. Meskipun sudah waktunya beristirahat, Yesus tetap melayani mereka. Mengapa? Bisa jadi, Sang Guru dari Nazaret memahami psikologi mereka. Bayangkan, jika mereka datang dari jauh ternyata malah ditolak. Yang pasti Yesus memahami misi-Nya, yaitu melayani dengan sepenuh hati.

Berkait dengan jati diri kemesiasan-Nya, Yesus membentak roh-roh jahat itu dan tidak mengizinkan mereka berbicara. Yesus tidak ingin keberadaan-Nya sebagai Mesias, yang sering disalahtafsirkan orang, malah menghambat misi-Nya. Tampaknya Yesus tidak ingin pelayanan, yang baru dirintis itu, malah pupus karena euforia politik orang banyak yang merindukan kebebasan dari belenggu pemerintah Romawi. Inilah strategi jitu Sang Guru.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *