Posted on Tinggalkan komentar

Sedikit Kebodohan

(Pengkhotbah 10:1-3)

Dalam ayat 1, sang pemikir menegaskan: ”Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.” Dalam Alkitab Bahasa indonesia Masa Kini tertera: ”Bangkai lalat membusukkan sebotol minyak wangi, sedikit kebodohan menghilangkan hikmat yang tinggi.”

Tampaknya sang pemikir memahami betapa ngerinya kebodohan itu. Bukan hikmat yang menghilangkan kebodohan, tetapi kebodohan itu yang menghilangkan hikmat. Kita punya peribahasa: ”Karena nila setitik rusak susu sebelanga.”

Mengapa demikian? Alasannya menarik disimak. Dalam ayat 3, berkenaan dengan orang bodoh, sang pemikir menyatakan: ”Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: ’Orang itu bodoh!’” Di sini persolaannya. Apa jadinya sebuah komunitas jika ada satu saja orang tersinggung dengan penilaian itu. Pasti akan menjadi persoalan besar.

Namun demikian, kita juga bisa belajar dari sang pemikir di sini. Kalau ada seseorang yang mengatakan bahwa semua orang bodoh, semestinya kita tak perlu tersinggung amat. Sebab orang itu sedang menyatakan kebodohannya sendiri. Dan semoga kita pun terlepas dari kecenderungan itu.

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Kylo

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *