Posted on Tinggalkan komentar

Rumah TUHAN

Dalam ziarahnya, di awal Mazmur 122, Daud menulis: ”Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: ’Mari kita pergi ke rumah TUHAN.’” Inilah pengakuan Daud. Dia begitu gembira ketika orang mengajaknya untuk pergi ke Bait Allah.

Pergi ke Bait Allah berarti pergi menemui Allah untuk bersekutu dengan Dia. Persekutuan dengan Allah merupakan kebutuhan primer manusia karena Allah merupakan sumber hidup. Hidup sejati hanya mungkin ketika manusia bersekutu dengan Allah.

Tak hanya sendirian, namun dalam persekutuan. Allah tak hanya memanggil manusia sendirian. Manusia dipanggil bersekutu dengan Allah dalam persekutuan dengan manusia lain. Persekutuan dengan manusia lain merupakan gambaran nyata dari persekutuan manusia dengan Allah.

Awalan Mazmur 122 ini menjadi makin penting dan bermakna di tengah pandemi ini. Empat bulan sudah kita tak lagi bersekutu dengan warga jemaat lain di gereja. Pandemi—dan memang itu jalan terbaik—mendorong kita untuk beribadah di rumah masing-masing. Ada yang dengan tuntunan ibadah online atau tidak.

Apa pun itu, kita telah menjadikan rumah kita sebagai rumah Allah sendiri. Sehingga menjadi panggilan semua penghuni rumah untuk tetap menjaga tubuh, hati, dan pikirannya. Ingat kita sedang berada di rumah Allah!

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Andrew Seaman

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *