Posted on Tinggalkan komentar

Ragi Orang Farisi

(Luk. 12:1-3)

”Beribu-ribu orang berdesak-desakan sampai ada yang terinjak-injak kakinya. Sementara orang-orang itu berkerumun, Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, ’Hati-hatilah terhadap ragi orang Farisi, maksud-Ku, kemunafikan mereka. Tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan kelihatan, dan tidak ada yang dirahasiakan yang tidak akan dibongkar. Yang kalian katakan pada waktu malam, akan terdengar waktu siang; dan yang kalian bisikkan di telinga orang di dalam kamar tertutup, akan diumumkan seluas-luasnya.”

Yesus Orang Nazaret sedang naik daun. Beribu-ribu berbondong-bondong mendengarkan ajaran-Nya. Pada titik itulah Yesus berbicara soal ragi orang Farisi. Yang dimaksud dengan ragi adalah kemunafikan.
Munafik tak ubah pepesan kosong. Indah di luar, namun buruk di dalam. Bagai peribahasa: ”tong kosong nyaring bunyinya”.

Mengapa berbahaya? Kemunafikan akan membawa orang ke dalam ilusinya sendiri. Dan itu bisa menjadi bahan tertawaan orang lain. Ini menjadi masalah kalau orang tersebut berprofesi sebagai guru, motivator, juga pembawa acara. Sebab memang tidak ada yang bisa disembunyikan selamanya. Semua akan terbuka dan terlihat. Apalagi di dunia digital.

Karena itu, sebagai orang-orang yang telah ditebus dalam kematian Kristus, tak perlu kita berpura-pura. Itu hanya akan membuat kita capek, enggak pede, dan selalu cemas. Yang pasti, hidup kayak begini hanya menyia-nyiakan keselamatan yang telah dikaruniakan kepada kita.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *