(Ams. 5:1-23)
Dalam ayat 20 penulis Kitab Amsal mengingatkan para pembacanya: ”Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Apa gunanya bernafsu kepada wanita lain, anakku? Untuk apa menggauli perempuan nakal?”
Mengapa ada orang tergoda berzina? Mungkin karena mereka termakan peribahasa: ”Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri.” Sebenarnya tak ada yang salah dengan peribahasa itu. Sesuatu yang tampak dari kejauhan memang terlihat lebih baik. Dalam ilmu fisika disebut ”paralaks” atau beda lihat.
Jika demikian, baik juga jika kita pergi ke rumah tetangga. Dan dari sana lihatlah rumput di halaman rumah kita. Percayalah, rumput di halaman rumah kita pasti tampak lebih hijau dibandingkan rumput tetangga.
Perzinaan itu sering kali berawal pada niat membanding-bandingkan. Dan ketika mencoba membanding-bandingkan pasangan hidup kita dengan yang lain, biasanya pasangan hidup kita akan kalah. Sebab, kita telah merasakan dan mengalami kelemahan-kelemahannya. Sedangkan yang lainnya itu pasti hanya tampak kekuatanya karena kita memang belum mengenalnya terlalu dalam.
Pada ayat 9 Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, penulis menyatakan bahwa seorang yang berzina akan kehilangan kehormatan, juga harta. Di mata anak dan istri, juga masyarakat normal pastilah dia tak lagi direken. Hartanya akan habis dengan cepat karena bawaannya pasti foya-foya.
”Sebab itu,” nasihat penulis dalam ayat 15-17 Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”setialah kepada istrimu sendiri dan berikanlah cintamu kepada dia saja. Tidak ada gunanya bagimu mencari kenikmatan pada orang yang bukan istrimu. Kenikmatan itu khusus untuk engkau dengan istrimu, tidak dengan orang lain.”
SMaNGaT,
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional
Foto: Nijwam S.