(Luk. 12:49-53)
”Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.”
Kata-kata Sang Guru dari Nazaret lugas dan tajam. Dia menegaskan, pada akhirnya setiap orang harus memilih: mengikuti Dia atau tidak. Dan setiap orang yang mengikuti Dia harus belajar hidup dengan pola-Nya—pola ilahi. Dan ketika pola ilahi diterapkan, maka perbedaan, juga pertentangan, pasti terjadi.
Sedikit contoh, ketika kita menerapkan pola ilahi di kantornya—dalam arti berusaha menjadi karyawan yang menaati aturan secara ketat—mudah ditebak ada karyawan lain yang tak begitu menyukainya. Mereka akan menganggap kita sok alim atau sok suci. Padahal, kita hanya mencoba menerapkan aturan kantor secara tepat.
Mengapa itu bisa terjadi? Bagaimanapun, setiap orang masih bergumul atas dosanya. Dosa membuat manusia berpikir dan bertindak semau-maunya. Dan manusia yang dikuasai dosa biasanya mencari teman. Mereka tidak ingin melakukannya seorang diri.
Bukankah ini yang terjadi pada manusia-manusia pertama? Hawa yang mengambil buah pengetahuan yang baik dan jahat itu memakannya dan menyerahkan kepada Adam. Istilah lainnya: dosa berjemaah. Manusia berdosa, yang sadar bahwa itu dosa, ingin dihukum bareng-bareng. Mereka enggak mau dihukum sendirian.
Lalu, bagaimana seorang Kristen menghadapi pertentangan? Bunda Teresa memiliki nasihat jitu: ”Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tetapi bagaimanapun, berbaik hatilah. Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; tetapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah…. Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu sebaik-baik yang dapat engkau lakukan. Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu, bukan urusan antara engkau dan mereka.” Dengan kata lain, tetaplah mengasihi… tulus, tanpa pamrih.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional