Pandemi masih belum berakhir. Pemerintah DKI baru saja memperpanjang lagi PSBB. Rasanya kita pun sudah capek, dan mungkin, mulai bosan dengan suasana ini. Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap? Pada titik ini, mungkin kita bisa belajar dari Mazmur 66.
Dalam Mazmur 66:5-7, pemazmur mengajak umat: ”Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia: Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri.”
Ketika situasi dan kondisi makin bertambah sulit, agaknya kita perlu melihat sejarah. Dan itulah yang dilakukan pemazmur. Dia mengajak melihat kembali sejarah Israel ketika Allah mengeluarkan dari Mesir dengan menyeberangi Laut Teberau dan memasuki Tanah Kanaan dengan menyeberangi Sungai Yordan. Dalam kedua peristiwa itu tampaklah betapa yang mustahil bagi manusia, sejatinya mungkin bagi Allah.
Dengan melihat sejarah, Israel bisa belajar bahwa Allah lebih berkuasa ketimbang persoalan-persoalan mereka. Bahkan, pemazmur mengajak umat Israel melihat persoalan masa kini mereka sebagai sarana Allah untuk memurnikan hidup mereka. Dalam ayat 10, pemazmur menyatakan: ”Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.”
Bagaimana dengan kita? Berkait dengan pandemi COVID-19 ini, marilah kita melihat pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam hidup kita pada awal pagebluk ini! Tidak adakah yang dapat kita syukuri? Bukankah kita masih hidup hingga kini?
Dan Allah yang memberi napas hidup kepada kita pasti akan memberikan kecukupan. Sama seperti pada masa-masa sebelumnya. Percayalah!
SMaNGaT,
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional