Posted on Tinggalkan komentar

Perempuan Berdosa

(Luk. 7:36-50)

”Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan dengannya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah botol pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.”

Demikianlah Lukas mengurai kisahnya. Entah mengapa Lukas tidak menyebut nama perempuan itu kepada Teofilus, juga kita yang sekarang ini membaca kisahnya, hanya menyatakan bahwa orang mengenalnya sebagai perempuan berdosa. Bisa jadi Lukas tak sampai hati. Mungkin saja perempuan itu sudah menjadi tokoh terkenal dalam jemaat mula-mula. Namun, Lukas tak mau sedikit melewatkan kisah ini dalam Injil yang ditulisnya.

Kisahnya sederhana. Yesus diundang makan oleh seorang Farisi bernama Simon. Nah, perempuan itu tiba-tiba datang, membasahi kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.

Simon tak terima dengan tindakannya. Bisa jadi, dia merasa tindakan itu kekanak-kanakan sifatnya. Masak iya, minyak wangi yang mahal itu dibuang percuma. Buat basuh kaki lagi. Tak hanya itu, Simon merasa perempuan itu tak layak melakukannya bagi Sang Guru.

Pada titik ini Sang Guru turun tangan. Dia mengingatkan Simon bahwa perempuan itu hanya hendak menyatakan kasihnya kepada Yesus. Kita tidak tahu apakah perempuan itu sudah pernah bertemu Yesus sebelumnya. Jika tidak, tindakannya itu sebenarnya merupakan tindakan iman semata. Dia berani memperlihatkan kasihnya meski tahu ada kemungkinan ditolak.

Dengan kata lain, Yesus hendak menyatakan bahwa siapa pun boleh menyatakan kasih. Simon, juga kita pembaca masa kini, tak boleh menghalang-halanginya.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *