Posted on Tinggalkan komentar

Niscaya

(Pengkhotbah 11:3)

Dalam ayat 3 sang pemikir menasihati: ”Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.” Pada titik ini sang pemikir berbicara soal keniscayaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”niscaya” berarti pasti atau tidak boleh tidak. Kalau awan sarat dengan titik-titik air pasti hujan terjadi. Atau, kalau pohon kena tiupan angin yang cukup kuat pasti—tidak boleh tidak—akan tumbang. Jika angin bergerak dari Utara ke Selatan, pasti arah pohon itu tumbang adalah ke Selatan. Tidak mungkin pohon itu jatuh ke arah yang berlawanan. Sesungguhnya ilmu pengetahuan akan menolong kita melakukan prediksi.

Apa relevansi nas ini dalam kehidupan kita di tengah pandemi? Sebenarnya cukup sederhana. Kalau dalam kasus tadi, kita punya peribahasa: Sedia payung sebelum hujan. Atau, jika kita tahu ke mana angin bertiup, kita bisa menghindari batang pohon yang rubuh. Dalam masa pandemi, tak ada jalan lain selain: mengenakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan!

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Suhyeon Choi

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *