Posted on Tinggalkan komentar

Lakukanlah

(Pengkhotbah 11:4)

Dalam ayat 4 sang pemikir menasihati: ”Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.” Nasihat jitu. Mengapa? Karena manusia sering ragu, banyak pertimbangan ketika hendak memulai sesuatu.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Siapa menunggu sampai angin dan cuaca sempurna, tak akan menanam dan tidak pula memetik hasilnya.” Banyak pertimbangan tentu baik. Tak ada manusia yang ingin gagal. Ya, buat apa melakukan sesuatu yang sudah pasti gagal. Namun, yaitu tadi, jika menunggu angin dan cuaca sempurna dahulu, kita bisa jadi tak akan mulai menanam. Jika tidak mulai menanam, mungkinkah kita menuai hasilnya? Tentu tidak.

Herbert Kauffman, sebagaimana dikutip Frank Bettger dalam buku Meretas Kegagalan Menuju Sukses Penjualan, menulis: ”Di daftar orang yang berhasil namamu tidak terdapat. Jelaskan kenapa! Bukan peluang yang kau tidak punya! Seperti biasa—Kau tidak berbuat apa-apa.”

Pertimbangan itu perlu. Namun, setelah mempertimbangkan semuanya, lakukanlah. Ya, lakukan saja. Kita memang tidak akan tahu hasilnya. Itulah yang membuat kita cemas. Akan tetapi, itu jugalah kesempatan bagi kita memberikan ruang pada rahmat Allah.

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Jana Sabeth

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *