Posted on Tinggalkan komentar

Nama-Nya Yesus

(Luk. 2:21)

”Ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.”

Dengan catatan Lukas ini, tahun baru Masehi—delapan hari sesudah Natal—mendapatkan tempat dan maknanya dalam tradisi Kristen. Tahun baru bukan sekadar awal tahun, namun itulah saat Yesus disunat dan diberi nama.

Dalam peristiwa sunat nyatalah bahwa kedua orang tua Yesus bukanlah orang yang gemar melanggar tradisi. Meski mereka tahu bahwa anak sulung mereka bukanlah anak sembarangan, namun mereka tidak merasa perlu meminta dispensasi. Mereka bertindak sama seperti para orang tua lainnya. Mereka tidak minta keringanan atau keistimewaan, meski anak mereka sosok istimewa.

Yusuf maupun Maria adalah orang yang enggak neko-neko. Mereka menghargai tradisi. Mereka mengikuti tradisi karena dari situlah mereka berasal. Melupakan tradisi tak ubahnya dengan memutuskan diri dari sejarah kita sendiri. Dan bicara soal sejarah, adakah manusia tanpa sejarah? Jawabnya: tentu tidak ada!

Namun, ini yang perlu dicatat, soal pemberian nama mereka tidak mengikuti tradisi. Lukas dengan jelas menyatakan bahwa Anak itu diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Jelaslah, orang tua Yesus adalah penganut tradisi yang baik, tetapi tidak taat buta pada tradisi. Berkenaan dengan nama, mereka lebih taat kepada Allah ketimbang tradisi. Mereka lebih bersikap sebagai hamba Allah ketimbang hamba tradisi! Ketika kehendak Allah disandingkan dengan tradisi, mereka memilih kehendak Tuhan tanpa syarat.

Dan nama-Nya adalah Yesus. Nama itu bukanlah nama sembarang nama. Yesus merupakan nama Aram untuk nama Ibrani _Yesyua_ (bentuk singkat dari _Yehosyua_). Artinya: Yahwe menyelamatkan! Allah yang memberi keselamatan. Dan nama itu bukanlah sekadar nama karena Yesus sendirilah yang akan menyelamatkan umat-Nya.

Siapakah yang diselamatkan? Semua manusia! Artinya, semua manusia mendapatkan kesempatan untuk menerima penyelamatan Allah itu. Persoalan menerima atau menolak penyelamatan Allah merupakan hal yang lain.

Nama-Nya Yesus. Artinya: Yahwe menyelamatkan. Dan ini jugalah kunci bagi kita dalam memasuki tahun 2022. Masa depan kita gelap, dan serba tidak pasti! Hanya satu yang pasti: Allah adalah Pribadi yang siap menjadi Juru Selamat kita dalam mengarungi waktu di dunia ini! Artinya, tak ada lagi yang perlu kita takutkan di masa datang!

Selamat Tahun Baru!

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *