(Ams. 31:4-5)
”Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, ataupun bagi para pembesar mengingini minuman keras, jangan sampai karena minum ia melupakan apa yang telah ditetapkan, dan membengkokkan hak orang-orang yang tertindas.”
Menarik disimak nasihat ibunda Lemuel ini. Dia melarang anaknya minum anggur, apalagi sampai ketagihan. Alasannya sederhana: dia tak ingin anaknya lupa daratan, yang membuatnya lupa apa yang telah diputuskannya sendiri dan akhirnya membuat orang-orang tertindas makin merana.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ingatlah, Lemuel! Minum anggur dan ketagihan minuman keras, tidak pantas bagi penguasa. Sebab, apabila raja minum minuman keras, ia lupa akan hukum dan tidak menghiraukan hak orang lemah.”
Bagi ibunda Lemuel, raja harus patuh pada hukum, terutama pada hukum yang dibuatnya sendiri. Tidak mematuhi pada hukum yang dibuat sendiri akan membuat dia tak lagi dihargai oleh rakyatnya. Dan apalah artinya raja tanpa rakyat?
Kelihatannya sang ibu tahu benar kelakukan para raja sebelumnya, mungkin juga suaminya. Bagaimanapun seorang raja adalah penguasa tertinggi kerajaan. Dialah penentu hitam putihnya negeri. Sehingga perlulah bagi raja untuk tetap berpikir jernih. Dan karena itu, jangan sampai ketagihan anggur.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional