Posted on Tinggalkan komentar

Merendahkan Diri

(Ayb. 22:21-30)

”Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu, membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai, dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu, maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah” (Ayb. 22:23-26).

Setelah tuduhan yang bertubi-tubi, Elifas pun mengajak Ayub untuk bertobat. Dalam pemandangan Elifas persoalan besar Ayub adalah terlalu sombong untuk mengakui kesalahan. Sehingga Elifas mengajak sahabatnya itu untuk merendahkan diri. Elifas percaya ketika Ayub bertobat dan merendahkan diri maka semua yang pernah dimilikinya akan kembali. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kembalilah kepada TUHAN dengan rendah hati; kejahatan di rumahmu hendaknya kauakhiri.”

Menarik disimak, Elifas juga mengajak Ayub untuk membuang emas yang mungkin masih dimilikinya dan menjadikan Allah sebagai hartanya. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini dinyatakan: ”Buanglah emasmu yang paling murni; lemparlah ke dasar sungai yang tidak berair lagi. Biarlah Yang Mahakuasa menjadi emasmu, dan perakmu yang sangat bermutu. Maka kau boleh percaya kepada Allah selalu, dan mengetahui bahwa Dia sumber bahagiamu.” Menurut Elifas, perlu sikap radikal dari Ayub agar hubungan antara dia dan Allah pulih kembali.

Namun—kelihatannya inilah yang dilupakan Elifas—setiap pertobatan haruslah ada alasannya. Pertobatan tanpa alasan mengapa bertobat tak ubahnya pencitraan diri. Pertobatan tanpa alasan hanya merendahkan nilai pertobatan itu sendiri. Dan alasan itulah yang tidak dimiliki Ayub.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *