Posted on Tinggalkan komentar

Memperhatikan Perkataan

(Ams. 4:20-22)

”Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.”

Memperhatikan perkataan orang merupakan hal yang baik. Dengan begitu kita akan mendapatkan masukan dari perspektif yang lain. Masukan dari orang lain itu juga akan menolong kita menguji pendapat diri kita sendiri.

Jika masukannya memang senada, kita akan makin diteguhkan. Jika bertolak belakang, kita akan bisa menimbang kembali pendapat kita sendiri. Apa pun itu, baik yang senada maupun yang bertolak belakang, hanya kita tahu setelah kita mau menyendengkan telinga kita kepada ucapan orang tersebut. Kita tidak akan pernah sungguh-sungguh tahu pendapat orang lain sebelum kita mendengarkannya.

Mungkin persolannya memang di sini: kita kadang sudah apriori. Apalagi jika kita pernah punya pengalaman buruk dengan orang tersebut. Padahal setiap orang bisa berubah. Dan Allah, Sang Pencipta, memang ingin manusia selalu berubah ke arah yang lebih baik.

Jika memang demikian, maka memperhatikan perkataan orang lain memang sungguh menghidupkan, bahkan bisa menyembuhkan diri kita. Percayalah!

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Paul Garaizar

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *