Posted on Tinggalkan komentar

Membuka Mulut

(Ams. 31:8-9)

”Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka.”

Nasihat ibunda Lemuel ini menarik disimak. Dia menasihati anaknya untuk membuka mulutya bagi orang bisu. Pada kenyataannya memang ada orang yang bisu secara fisik. Pada titik ini Lemuel, sang raja, harus bertindak sebagai pelantang orang bisu itu. Tentu tak mudah, bagaimana mendengarkan dan terus menyuarakan keinginan hati si bisu. Namun, tak mustahil, selama Lemuel mau mendengarkan dengan hatinya.

Ada lagi yang dibisukan orang lain. Mereka bisa bersuara, namun suara mereka disumbat, sehingga tak banyak orang yang tahu apa yang menjadi pergumulan batinnya. Suara mereka disumbat bisa jadi karena mereka miskin atau ada orang yang mendapatkan keuntungan dari penyumbatannya ini. Dan sebagai raja Lemuel berkewajiban untuk menghilangkan penyumbatan itu.

Hal kedua, yang ditekankan sang ibu adalah setiap keputusan yang keluar dari mulut Lemuel mesti bersifat adil. Adil di sini berarti memberikan hak kepada orang yang berhak. Seharusnya orang tak perlu menuntut hak. Yang namanya hak memang harus diberikan tanpa syarat.

Cuma dua nasihat sang ibu. Pertama, menyuarakan batin mereka yang tak mampu atau tak dimampukan bersuara. Kedua, menyuarakan keadilan dan kebenaran. Sungguh nasihat yang patut kita jalani.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *