Daud memulai Mazmur 108 dengan pernyataan: ”Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar.”
Ya, membangunkan fajar. Dengan gaya puitis ini Daud hendak mengatakan bahwa dia akan memulai harinya sedini mungkin atau menaikkan pujian di ambang fajar. Ini berarti masalah prioritas. Daud ingin menjadikan pujian kepada Allah sebagai prioritas dalam keseharian hidupnya. Mengapa?
Pertama, Allah adalah causa prima, penyebab utama. Kita bisa bangun dari tidur karena Allah sendiri yang menyebabkannya. Sehingga wajarlah Daud menjadikan pujian kepada Allah sebagai prioritas.
Kedua, pujian kepada Allah akan membuat hati kita merasa damai dan tentram. Kedamaian itu bisa menjadi modal terbaik kita dalam mengisi hari itu. Kita tidak menjadi grasah-grusuh. Pujian kepada Allah bisa kita jadikan fondasi kuat bagi kita untuk membangun kisah diri hari itu.
Ketiga, usul saya, Anda sendiri yang menambahkannya, terutama di kala pandemi ini.
SMaNGaT,
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional
Foto: James Pritchett