Posted on Tinggalkan komentar

Keseharian Yesus Menjelang Penyaliban

(Luk. 21:37-38)

”Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun. Dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia.”

Demikianlah catatan Lukas tentang keseharian Yesus menjelang penyaliban. Kita tidak tahu alasan Lukas. Namun, dari catatan ini kita bisa melihat bagaimana Yesus telah menjadi pribadi yang diidolakan orang banyak. Mereka rela hadir pagi-pagi untuk mendengarkan Yesus. Bisa jadi pengajaran Yesus memang unik dan relevan dengan kebutuhan mereka. Yang pasti banyak orang gemar mendengarkan ajaran-Nya.

Pada saat-saat menjelang kematian, tampaknya Yesus memfokuskan diri-Nya untuk mengajar. Bisa jadi karena waktu-Nya memang tinggal sedikit. Dan waktu yang tinggal sedikit itu dimanfaatkan Sang Guru untuk mengajar. Pada titik ini jelaslah bahwa Yesus seorang guru sejati.

Menarik pula disimak bahwa Yesus tampaknya sengaja tidak menginap di Yerusalem. Bisa jadi berkait faktor keamanan. Para ahli Taurat dan Orang Farisi, juga Saduki memang berharap kematian-Nya. Karena itu, setiap malam Yesus menyelinap dan bermalam di Bukit Zaitun.

Yang pasti, pada siang hari Sang Guru kembali mengajar di Bait Allah. Dan itu rutin dilakukan sebelum akhirnya ditangkap di Bukit Zaitun.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *