Posted on Tinggalkan komentar

Keluhan Yesus

(Luk. 9:37-43a)

”Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!” Demikianlah tanggapan Yesus kepada para murid-Nya berkait dengan permohonan seorang Bapak.

Bapak itu mempunyai seorang anak laki-laki, anaknya satu-satunya, yang sering diserang roh jahat. Menurut sang bapak, anak itu tiba-tiba menjerit dan badannya kejang, lalu keluar buih dari mulutnya. Mungkin semacam penyakit ayan pada masa sekarang.

Sang bapak telah mencoba membawa anak itu kepada para murid. Mungkin di benaknya terdapat pemikiran bahwa kemampuan seorang murid pastilah tak beda jauh dengan gurunya. Namun, dia mesti menelan kekecewaan karena kesembilan murid itu tak mampu berbuat apa-apa. Rasa kecewa itulah yang disampaikannya kepada Yesus.

Dan karena itulah, Yesus mengeluh. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sederhana tertera: ”Kalian sungguh keliru! Kalian sama sekali tidak percaya kepada Allah! Sampai kapan Aku harus tinggal bersama kalian dan sabar terhadap kalian.”

Di mata Yesus para murid belum sungguh-sungguh memercayakan persoalan kesembuhan itu kepada Allah. Bisa jadi praktik penyembuhan yang mereka lakukan masih diwarnai ego. Sehingga praktik penyembuhan itu tak beda dengan orang lain yang hanya mengandalkan diri sendiri dan berharap adanya pujian jika berhasil. Kelihatannya para murid belum sungguh menyerap pelajaran dari Sang Guru, yang senantiasa bergantung kepada Bapa-Nya, dan memang tidak pernah berharap pujian dari orang banyak.

Belum mampu menyerap pelajaran itulah yang dikritik Yesus. Bagaimanapun waktu Yesus di dunia ini semakin sempit. Dan itulah yang dikeluhkan Yesus.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *