Posted on Tinggalkan komentar

Kapasitas Raja

(Luk. 23:33-43)

”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”. Demikianlah permohonan seorang penjahat yang ikut disalibkan bersama Yesus di Golgota. Kita tidak pernah tahu identitas orang tersebut.

Namun, kematian di atas kayu salib dalam budaya Yahudi adalah kematian yang paling mengenaskan. Orang yang disalibkan itu tergantung. Dalam bahasa Eka Dharmaputera: ”orang yang disalib itu dibuang bumi ditolak surga”.

Dalam budaya Romawi, hukuman salib hanyalah untuk orang yang sungguh-sungguh jahat dan dimaksudkan untuk menghina orang tersebut. Menarik disimak, pemerintah Romawi tidak pernah memberikan hukuman salib kepada warga negaranya sendiri.

Dia memang penjahat kelas kakap. Itu jugalah yang diakuinya: ”Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu, mengapa dia sampai pada kesimpulan seperti itu?

Mengapa pula dia yakin bahwa Yesus sungguh seorang raja? Tak hanya raja di bumi, tetapi raja di surga? Kemungkinan besar karena dia melihat bagaimana Yesus menanggapi derita-Nya.

Tak ada keluhan dari bibir-Nya. Meski saya duga Yesus juga tidak tersenyum, tak ada caci maki keluar dari bibir-Nya terhadap orang-orang yang menyalibkan-Nya. Dia juga tidak menyalahkan situasi. Yang ada cuma doa: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dalam pandangan Yesus, semua orang yang menyalibkan-Nya memang tak tahu apa yang diperbuatnya.

Dan Yesus pun hanya diam ketika para pemimpin mengejek Dia dan para prajurit menjadikan penderitaan-Nya itu sebagai bahan olok-olokan. Itu jugalah bukti bahwa Dia telah mengampuni.

Sikap macam itulah yang agaknya membuat penjahat itu yakin bahwa Yesus sungguh Raja. Yesus memperlihatkan kapasitas diri-Nya selaku Raja. Oleh karena itu—dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini—dia memohon, ”Yesus, ingatlah saya, kalau Engkau datang sebagai Raja!”

Permohonannya tidak sia-sia. Sang Raja bertitah, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Jelaslah bahwa Yesus Orang Nazaret itu punya kapasitas menempatkan orang di dalam kerajaan-Nya.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *