Posted on Tinggalkan komentar

Kapasitas Diri

(Ams. 3:7-8)

”Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” Nasihat penulis Kitab Amsal ini menarik disimak. Bagaimana menerapkannya dalam dunia kerja yang menekankan pentingnya unjuk diri?

Dalam ayat 7 Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Janganlah menganggap dirimu lebih pandai daripada yang sebenarnya; taatilah TUHAN dan jauhilah yang jahat.” Itu berarti unjuk diri tidak salah. Yang salah: kala kita menganggap diri lebih pandai dari yang sebenarnya. Pada titik ini penulis Kitab Amsal sejatinya menyatakan dengan jelas pentingnya mengetahui kapasitas diri.

Tidak mengetahui kapasitas diri akan membuat kita jatuh pada dua ekstrem: rendah diri (menilai diri lebih rendah dari yang semestinya) atau tinggi hati (menilai diri lebih tinggi dari yang semestinya). Mengetahui kapasitas diri akan membawa kita pada sikap rendah hati. Dan rendah hati akan membuat kita lebih percaya diri.

Sesungguhnya baik sikap rendah diri maupun tinggi hati bukanlah sikap yang baik di mata Allah. Mengapa? Karena Allah telah menganugerahkan kapasitas tertentu kepada setiap orang. Merasa minder atau sombong berarti tidak menghargai Allah yang telah mengaruniakannya. Mudah dinalar, jika penulis Kitab Amsal berbicara soal takut akan Allah.

Setiap insan dicipta khas, unik, dan satu-satunya. Syukurilah hal itu dengan cara mengembangkan diri sesuai kapasitas yang dikaruniakan Allah. Itulah yang akan membuat—mengutip Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini—badan kita sembuh dan batin kita segar. Percayalah!

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Nathan Dumlao

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *