Posted on Tinggalkan komentar

Jangan Takut Kehilangan

(Pengkhotbah 11:1)

Dalam ayat 1 sang pemikir menasihati: ”Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.” Tak mudah memahami maknanya. Sebagian orang mengartikannya sebagai pemberian kepada orang miskin. Namun, ada pula yang mengartikannya sebagai pentingnya penanaman modal dalam suatu usaha. Alkitab Edisi Studi mengusulkan terjemahan: ”Jangan takut untuk menanam modal. Suatu hari nanti akan ada hasilnya.”

Apa pun pengertian yang dipilih—entah investasi atau pemberian kepada orang miskin—sang pemikir menyatakan keyakinannya bahwa semua itu akan kembali. Kita akan mendapatkannya lagi. Memang perlu waktu. Sehingga yang penting adalah keberanian untuk melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Mungkin persoalannya memang di sini: kita takut kehilangan sesuatu sekarang ini. Dan ketika kita takut kehilangan sesuatu pada masa kini, kita tidak akan mendapatkan apa pun pada masa yang akan datang. Dalam bisnis tentu benar, kalau enggak menanam modal, mustahil akan mendapatkan untung di kemudian hari.

Berkait budi baik, dalam Amsal 19:17 tertera: ”Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Menolong orang miskin sama seperti memberi pinjaman kepada TUHAN; nanti TUHAN juga yang akan membalasnya.”

Intinya: kehilangan sekarang—apa pun itu—akan membuat kita mendapatkannya kembali nanti. Ringkasnya: Jangan takut kehilangan apa pun! Tuhan tidak tidur. Percayalah!

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Istimewa

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *