(Ams. 31:21-23)
”Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.”
Salah satu kriteria istri yang cakap menurut Ibunda Lemuel adalah tidak takut akan perubahan musim karena dia sudah mengantisipasinya. Ia tidak takut musim dingin karena telah menyiapkan pakaian hangat bagi anggota keluarganya. Dia bersikap—sebagaimana peribahasa, sedia payung sebelum hujan.
Meski dia gemar menolong, dan itu berarti mengeluarkan dana dari koceknya, namun dia tidak pelit terhadap diri sendiri. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia sendiri yang membuat permadaninya; pakaiannya dari kain lenan ungu yang mewah.” Ya, ia memberikan pakaian terbaik bagi dirinya sendiri. Dan karena merupakan produk sendiri, bisa dipastikan harganya pasti lebih murah ketimbang yang ada di pasaran. Sepertinya dia berupaya menjaga penampilannya. Kata orang cara berpakaian menggambarkan jati diri seseorang.
Mudah diduga jika suaminya merupakan tokoh yang dikenal, bahkan menjadi pemimpin masyarakat. Menurut Alkitab Edisi Studi, dalam masyarakat Israel kuno, suami bekerja di tengah-tengah masyarakat umum dan dapat dilihat oleh semua orang. Dan berkait amsal ini, kelihatannya sang suami bisa bersikap lepas di tengah masyarakat karena dia tidak merasa perlu mengkhawatirkan urusan keseharian rumah tangganya. Sebab urusan dalam rumahnya berada dalam tangan orang yang tepat.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional