(Ams. 31:20)
”Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.” Standar istri yang cakap menurut Ibunda Lemuel adalah peduli terhadap orang yang tertindas atau miskin. Jelas dari kriteria ini, istri yang cakap tak hanya peduli terhadap keluarganya sendiri atau para pelayannya saja; namun juga peduli terhadap orang di luar rumahnya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia tidak kikir kepada yang berkekurangan; ia baik hati kepada yang memerlukan pertolongan.” Kelihatannya, ia memang tidak memahami bahwa harta yang dimiliki adalah miliknya sendiri, sehingga mudah bagi dia untuk berbagi. Bisa jadi karena ia sendiri mempunyai usaha, dalam hal ini kebun anggur, maka apa yang dilakukannya itu tidak sampai mengganggu ekonomi rumah tangganya.
Tindakan ibu macam begini bisa dipastikan akan memengaruhi anak-anak mereka. Anak-anak bisa meneladan ibunda mereka. Sebab mereka telah melihat teladan hidup dalam diri ibu mereka. Itu bukan sekadar teori, namun sungguh terwujud dalam praktik hidup.
Bisa jadi pula inilah yang dilakukan oleh ibunda Lemuel. Aneh rasanya jika dia yang mengarang amsal ini, namun tidak melakukannya. Jika memang demikian, pastilah Lemuel akan malu, dan menyensor amsal ini terlebih dahulu.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional