(Luk. 16:14-15)
”Orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, mendengar semua ini, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka, ’Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.’”
Orang-orang Farisi itu menertawakan Yesus. Bisa jadi mereka mengejek Yesus karena manusia memang tidak bisa dipisahkan sepenuhnya dari uang. Manusia pada kenyataannya memang butuh uang untuk menjalani hidupnya.
Jika itu pemahaman mereka, sejatinya mereka tak begitu memahami ajaran Yesus. Sang Guru tidak mengatakan bahwa manusia tidak butuh uang. Namun, Yesus mengingatkan bahwa uang adalah sarana dan bukan tujuan hidup manusia. Manusia memang butuh uang, tetapi jangan menjadi hamba uang. Itulah memang persoalannya. Dan itu juga yang sering membuat manusia jatuh. Dia pikir dia menguasai uang, tetapi sering kali malah uang yang menguasainya.
Dan Yesus selanjutnya mengingatkan dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”Kalianlah orang yang di hadapan orang lain kelihatan benar, tetapi Allah tahu isi hatimu. Sebab apa yang dianggap tinggi oleh manusia, dipandang rendah oleh Allah.”
Ya, Allah mengetahui hati manusia: apakah mereka menguasai atau dikuasai uang. Dan setiap orang yang merasa dirinya benar, tidak menghiraukan ajaran Yesus berkait dengan uang, akan dipandang rendah Allah. Sebab mereka tak lagi menjadi hamba Allah, tetapi hamba uang.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional