Posted on Tinggalkan komentar

Gamblang

(Luk. 3:7-9)

”Hai kamu keturunan ular berbisa! Siapakah yang memperingatkan kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi, hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapak leluhur kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.”

Khotbah Yohanes Pembaptis gampang dicerna. Khotbahnya jauh dari bumbu-bumbu, yang sering mengaburkan makna sebenarnya. Yang akhirnya membuat pendengar harus menebak maksud si pengkhotbah.

Khotbah Anak Zakharia ini gamblang, sehingga mudah dimengerti. Dan, yang juga menarik, khotbahnya mendarat pada pokok persoalan. _To the point_.

Para pendengarnya tak perlu berpikir keras memahami maksudnya. Mereka juga tidak perlu menggunakan kamus-kamus teologi. Karena Yohanes Pembaptis tidak menggunakan istilah-istilah teknis teologi yang sulit dipahami. Dia memakai istilah-istilah yang memang dimengerti.

Yohanes Pembaptis berbicara soal buah, pohon, kapak, dan akar pohon. Dan semuanya itu jelas sekali maksudnya. Kita tak perlu bersusah payah menafsirkan arti lain dari buah, pohon, kapak, dan akar pohon.

Idenya sederhana. Manusia mesti berbuah. Buahnya bukanlah buah sembarang buah. Buahnya buah pertobatan.
Jika mereka tidak mau berbuah, maka kapak sudah tersedia. Guna kapak itu bukan untuk memangkas, tetapi untuk menebang pohon yang tidak mau berbuah. Dan tindakan itu logis. Ya, apa gunanya pohon jika tidak menghasilkan buah. Memelihara tanaman semacam itu hanya menghabiskan energi.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *