Posted on Tinggalkan komentar

Di Hadapan Herodes

(Luk. 23:8-11)

”Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia dan mengharapkan dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda mukjizat.”

Demikianlah catatan Lukas berkenaan dengan pertemuan antara Herodes dan Yesus. Herodes senang sekali melihat Yesus. Bisa jadi dia ingin sekali melihat Yesus. Namun, sebagai seorang raja, agaknya dia merasa perlu menahan diri.

Jika para pemuka agama Yahudi mendengarkan keinginannya itu, dia bisa kehilangan muka. Herodes tak bisa begitu saja keluar dari istana untuk mendengarkan pengajaran Yesus, tetapi juga sulit mengundang Yesus ke istana tanpa sepengetahuan banyak orang.

Sekarang saatnya bagi Herodes melihat Yesus dari dekat. Hanya sayangnya pertemuan ini bukanlah pertemuan yang seimbang. Yang satu tahanan, yang lainnya adalah hakim yang diserahi tugas untuk mengadili.

Tentu saja keinginan Herodes melihat mukjizat tinggal keinginan. Bahkan selama pertemuan itu Yesus hanya diam, meskipun Herodes telah menghujaninya dengan begitu banyak pertanyaan. Kediaman Yesus tampaknya membuat Herodes kesal. Dan rasa girang menyambut idola pun berubah menjadi olok-olok.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ” Herodes dan anggota-anggota tentaranya mempermainkan dan menghina Yesus, lalu memakaikan Dia pakaian kebesaran, kemudian mengirim Dia kembali kepada Pilatus.”

Ya, kekaguman telah berubah menjadi penghinaan. Bahkan Herodes merasa perlu memakaikan pakaian kebesaran kepada Yesus. Bisa jadi, tanpa disadarinya, Herodes telah menyatakan kepada khalayak bahwa dia mengakui bahwa Yesus adalah Raja.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *