Dalam Mazmur 105:4-6, pemazmur mengajak: ”Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!”
Mencari Allah berarti memfokuskan hati dan pikiran kita kepada Allah saja. Mengapa? Sebab Dialah sumber hidup dan kehidupan kita. Sehingga memfokuskan diri kita kepada Dia akan membuat kita sungguh hidup. Sekali lagi karena Allah adalah sumber hidup.
Tampaknya, pemazmur sengaja untuk bicara soal mengandalkan kekuatan Allah. Meski percaya bahwa Allah sungguh Mahakuasa, kadang manusia masih mengandalkan kekuatannya sendiri. Mengapa? Karena memang itulah yang ada dalam kendalinya. Kekuatan Allah tentu di luar kendali manusia. Manusia sering juga malas menunggu waktu Allah. Yang akhirnya malah membuat manusia bergantung penuh pada dirinya sendiri.
Kelihatannya ada hubungan antara mengandalkan Allah dan mengingat karya Allah pada masa lampau. Dengan mengingat karya Allah dalam diri kita, kita ditolong untuk terus belajar mencari wajah-Nya selalu. Sebab waktu telah membuktikan bahwa Allah mampu dan mau menolong. Sehingga mencari wajah Allah sejatinya merupakan tindakan logis. Jika pada masa lampau Allah telah mau dan mampu menolong, kita boleh berani berharap pertolongan-Nya pada masa kini. Khususnya pada pandemi COVID-19 ini.
SMaNGaT,
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional
Foto: Istimewa