Posted on Tinggalkan komentar

Betapa Pendek Hidup Manusia

Mari kita dengarkan seruan hati Daud dalam Mazmur 39:2-5, menurut Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini: ”’Aku mau menjaga diri supaya tidak berdosa dengan lidahku. Aku tak mau berbicara selama orang jahat masih dekat.’ Aku diam seribu bahasa, sehingga merugikan diriku sendiri. Dan penderitaanku terasa semakin berat; aku dicekam kecemasan yang hebat. Makin dipikirkan, makin susah hatiku; akhirnya berkatalah aku, ’TUHAN, beritahukanlah kapan ajalku supaya aku tahu betapa pendek hidupku.’”

Menarik disimak, ketika persoalan hidup makin menekan, Daud dalam mazmurnya berupaya untuk menahan lidahnya. Dia tidak mau menuduh Allah melakukan kesalahan karena tahu orang fasik mungkin akan membalikkan keluhannya itu.

Namun, Daud juga sadar, semakin lama dia berdiam diri, semakin susah hatinya. Dia butuh ngomong. Berbicara agaknya memang salah satu cara manusia untuk menyalurkan apa yang mengganjal di hatinya.

Menariknya, Daud tidak mengeluh tentang penderitaannya, tetapi tentang pendeknya usia manusia. Pada titik ini kelihatannya dia memahami bahwa manusia hanyalah bayangan yang akan berlalu. Dibandingkan kekekalan Allah, hidup manusia memang terkesan tiada arti.

Meskipun demikian, Daud tak putus harap. Dan karena itu, dia berdoa dalam ayat 13, BIMK, ”Dengarlah doaku ya TUHAN, perhatikanlah permohonanku; jangan tinggal diam bila aku menangis. Seperti semua nenek moyangku, cuma sebentar saja aku menumpang pada-Mu.”

Kata ”menumpang” di sini memperlihatkan betapa pendeknya umur manusia. Akan tetapi, meski pendek, kebaikan bukanlah sesuatu yang mustahil saat manusia bersandar kepada Allah.

Kurva kasus positif Covid-19 masih meningkat, juga jumlah ODP dan PDP. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga diperpanjang di DKI. Mungkin pandemi ini masih lama usai, namun kebaikan Allah takkan pernah usai. Percayalah!

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *