Posted on Tinggalkan komentar

Berapa Lama Lagi?

”Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar, dan jiwaku pun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi?” (Mzm. 6:3-4).

Rasa takut memang tak mudah diabaikan. Apa lagi saat mendengar orang-orang yang kita kenal positif Covid-19, bahkan ada yang mendahului kita. Sedihnya, kita tak punya kesempatan menyampaikan salam duka secara fisik kepada keluarga. Dan kita pun akhirnya bertanya-tanya, ”Masih berapa lama lagikah?” Sejatinya dalam tanya ini pun terkandung harapan, wabah ini pasti berlalu.

Kita juga menjadi sadar betapa rentannya manusia. Kerentanan itulah yang membuat kita lirih berkata, ”Tuhan kasihanilah, kami!” Dalam kelirihan ini terungkap jelas, betapa Dia sungguh mengasihi kita. Itulah iman. Dan kita sungguh ingin memiliki kekuatan untuk mengimaninya.

Sejatinya, baik harapan maupun iman kita hanya mungkin berdasar pada kasih-Nya. Ya, pada kasih-Nya semata.

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *