(Luk. 23:25)
”Ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, sedangkan Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.”
Yang dilepaskan oleh Pilatus adalah Barabas. Nama lengkapnya adalah Yesus Barabas. Dalam Injil lain diperlihatkan bagaimana Pilatus mencoba mengingatkan massa itu untuk memakai nalarnya. Dengan sengaja dia menampilkan Yesus Barabas dan Yesus yang disebut Kristus. Ya keduanya bernama sama: Yesus—artinya Allah yang menyelamatkan.
Nama Yesus memang bukan nama sembarangan. Pahlawan bangsa Israel juga bernama sama: Yosua, nama Ibrani. Yosua menggantikan Musa dan menuntun Israel masuk ke tanah Kanaan.
Dan umat Israel pastilah juga paham adanya nabi besar bernama Yesaya, juga nama Ibrani dengan pelafalan yang berbeda dengan Yosua—artinya juga sama Allah menyelamatkan. Yesaya menjadi nabi penting karena dia pulalah yang menubuatkan tentang Mesias.
Nah, perbandingannya sebenarnya jelas: Yesus Barabas atau Yesus yang disebut Kristus. Barabas artinya Anak Bapa! Penulis Injil Matius memberikan catatan: ”Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas” (Mat. 27:16). Dan orang banyak itu memilih Yesus Barabas untuk dibebaskan!
Bagaimanakah perasaan Yesus Kristus ketika dibandingkan dengan Yesus Barabas? Dan bagaimana pula perasaan Yesus ketika mendengar bahwa orang banyak itu lebih suka Barabas dibebaskan!
Lalu, bagaimana perasaan Barabas? Barabas berarti ”anak bapak”. Bisa jadi dia adalah anak kesayangan bapaknya. Dan sebagaimana anak kesayangan, orang tua biasanya memenuhi apa yang diinginkannya. Dia senantiasa mendapatkan apa yang dia mau. Dan ketika tidak mendapatkannya, maka dia biasa menggunakan kekerasan. Dan penjara adalah muaranya.
Mari kita bayangkan, bagaimana perasaan Barabas pada Jumat itu ketika Pilatus menyandingkannya dengan Yesus Orang Nazaret. Barabas, penjahat itu, artinya anak bapak, sedangkan Yesus orang Nazaret ditangkap karena menganggap Allah adalah Bapa-Nya. Dan massa memilih Barabas. Dan ketika massa memilih Barabas, maka dia menjadi orang pertama yang merasakan penyelamatan Allah itu. Ya, anak bapa itu diselamatkan Anak Bapa yang sejati.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional