(Luk. 11:11-13)
”Bapak manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan, akan memberikan ular kepada anaknya itu sebagai ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Demikianlah logika berpikir yang disodorkan Yesus kepada para murid-Nya berkait pengabulan doa. Ya, masak ada bapak yang memberi ular kepada anak yang minta ikan, dan kelajengking kepada anak yang meminta telur. Pemberian kayak begitu tentu akan mencelakakan anaknya. Ikan dan telur merupakan konsumsi manusia, sedangkan ular dan kalajengking, jika tak hati-hati manusialah yang akan menjadi konsumsinya.
Di sini Sang Guru hendak menekankan pemberian yang baik dari seorang bapak. Kalau bapak duniawi saja semacam itu, apalagi Bapa di surga. Menarik disimak, Yesus Orang Nazaret mengumpamakan para murid sebagai bapak. Dan dia yakin para murid tak akan ada keinginan untuk menjahati anak mereka.
Tak hanya sampai di situ, Lukas dengan amat gamblang menyatakan bahwa pemberian yang terbaik dari Bapa surgawi itu ternyata lebih dari kebutuhan primer manusia—yaitu makanan; tetapi Roh Kudus. Bisa jadi Sang Guru hendak menyatakan bahwa Roh Kudus akan menolong mereka untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Yang pasti Roh Kudus akan menolong para murid berdoa sesuai kehendak Allah. Dan itulah dasar utama pengabulan doa.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional