(Luk. 1:14-18)
”’Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya dan ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka. Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati para bapak berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Dengan demikian ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.’ Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, ’Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya.’”
Dengan detail malaikat Tuhan menceritakan apa yang akan terjadi. Zakharia akan bersukacita dan bergembira. Tak hanya Zakharia, orang banyak juga akan bersukacita atas kelahiran anak itu. Alasannya sederhana: anak itu akan menjadi hebat dalam pandangan Allah, tidak akan minum anggur, bahkan sejak lahir dikuasai oleh Roh Allah. Anak itu juga akan membimbing banyak orang berbalik kepada Tuhan. Bisa dikatakan bahwa anak itu akan mempersiapkan umat bagi Allah.
Namun demikian, penjelasan yang lengkap itu tidak ditanggapi positif oleh Zakharia. Entah mengapa dia malah mempertanyakan hal tersebut. Kondisi fisik agaknya menjadi penghalang, meski dia juga tahu bahwa Abraham dan Sara leluhurnya juga berada dalam kondisi yang sama dengannya. Mungkin karena dia sendiri telah lama berdoa untuk itu. Terlalu lama berdoa kadang malah membuat orang bingung ketika doanya terkabul.
Menariknya, ketidakpercayaan Zakharia tidak membuat Allah membatalkan rencananya. Dan inilah anugerah itu: Allah tetap memberikannya ketika manusia masih meragukannya.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional