Posted on Tinggalkan komentar

Adalah Baik

Mazmur 92 merupakan nyanyian untuk hari Sabat. Pemazmur memulainya dengan sebuah pernyataan: ”Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.”

Tampaknya yang dimaksud dengan ”baik” oleh pemazmur adalah tak hanya layak atau niscaya, tetapi juga berguna bagi diri manusia itu sendiri.

Bersyukur akan menolong manusia untuk tetap ingat bahwa masih ada yang bisa disyukurinya. Hidup tak cuma gelap. Ada terangnya, meski sedikit. Dan yang sedikit itu, jika disyukuri, akan membuat batin merasa nyaman.

Dalam Kidung Jemaat 439:1, Johnson Oatman menulis: ”Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.”

Dalam refreinnya sang penyair mengajak untuk menghitung berkat. Dan ketika dihitung, sering kali berkatnya malah lebih banyak ketimbang kesulitannya.

Lagi pula, menyanyi akan membuat manusia lebih bersemangat. Dan itulah yang penting dalam hidup, apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini.

Sehingga akhirnya kita pun dapat berkata seperti pemazmur pada ayat 6: ”Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.”

SMaNGaT,

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Foto: Istimewa

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *