”Jika Allah tidak terbatas, maka kasih-Nya tidak terbatas.” Demikianlah penerangan A.W. Tozer berkait dengan kasih Allah yang tertulis dalam bukunya Mengasihi Yang Mahakudus.
Agaknya Tozer menyadari pentingnya hal ini untuk kita pahami. Kadang-kadang manusia meragukan kasih Allah, dan keraguan ini muncul akibat dosa. Dosa mampu mengintimidasi manusia hingga manusia mempertanyakan kasih Allah, ”Masihkah Allah mengasihi saya setelah apa yang saya lakukan?”
Dalam hal ini kita perlu mengingat firman Tuhan, ”Tetapi di mana dosa bertambah banyak, di sana anugerah menjadi berlimpah-limpah” (Rm. 5:20b). Tozer pun memperjelas hal ini: ”Ketika anugerah Allah yang tidak terbatas menyerang keterbatasan dosa manusia, maka dosa tidak memiliki kesempatan. Jika kita bertobat dan berbalik kepada Allah, Allah akan menghancurleburkan dan menggulungnya ke dalam kemahaluasan; di mana dosa tidak akan dikenal lagi.”
Berkenaan dengan dosa, yang perlu kita lakukan adalah bertobat! Karena hanya dengan bertobat dan percaya kita dapat menerima anugerah Allah dan diselamatkan. Dan pertobatan merupakan karya Roh Kudus. Oleh karena itu, dalam hal ini kita perlu memohon pertolongan Roh Kudus. Dan ketika pertobatan terjadi barulah kita menyadari betapa Allah begitu mengasihi kita dengan melimpahkan anugerah-Nya kepada kita.
Kasih Allah tidak dapat disamakan dengan kasih manusia, sebab kasih manusia terbatas. Pada saat manusia mati maka kasihnya ikut mati bersamanya. Akan tetapi, Allah tidak dapat mati, dan karena itu kasih-Nya juga tidak dapat mati. Dan inilah yang Tozer yakini tentang kasih Allah bahwa tidak ada batas bagi kasih Allah; kasih Allah tak terhingga cukup untuk mencakup seluruh surga dan juga neraka.
Oleh karena itu, patutlah kita melantunkan pujian Agunglah Kasih Allahku (NKB 17) karya F.M. Lehman:
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartika pun tergapailah.
Kar’na kasih-Nya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuni-NyaRefrein:
O Kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umat-Nya.
Citra Dewi Siahaan
Literatur Perkantas Nasional