Posted on Tinggalkan komentar

Genaplah Nas Ini

”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk. 4:21). Demikianlah pamungkas pengajaran Yesus dalam rumah ibadah di Nazaret. Pamungkas semacam ini memperlihatkan kepada kita bahwa setiap orang sejatinya dipanggil untuk menggenapi kehendak-Nya. Allah mempunyai rancangan bagi setiap ciptaan-Nya. Dan panggilan makhluk adalah menggenapi Sang Khalik.

Pamungkas itu jugalah agaknya yang membuat umat yang sebelumnya kagum menjadi kaget dan bertanya-tanya: ”Bukankah Ia ini anak Yusuf?” (Luk. 4:22). Mereka tampaknya tak menduga bahwa Mesias akan muncul dari tempat mereka.

Klaim Yesus bahwa Dia menggenapi nubuat Yesaya membawa orang banyak itu dalam sebuah keputusan: menerima atau menolak pernyataan Yesus itu. Lukas mencatat bahwa mereka lebih suka tidak memercayai-Nya. Dan Yesus pun ditolak.

Kisah penolakan ini memperlihatkan juga kepada kita bahwa sesungguhnya, setiap manusia itu unik, khas, dan satu-satunya. Karena itu, setiap pribadi, yang diciptakan Allah secara khusus, sungguh-sungguh harus menggali dan mengeluarkan semua keunikan dirinya. Hanya dengan cara itulah harkat manusia sebagai ciptaan Allah tampak. Dan hanya dengan cara itu pula, manusia dapat menemukan desain yang Allah tanam dalam dirinya.

Allah punya desain bagi setiap manusia. Kita dipanggil untuk hidup seturut desain tersebut. Kita dipanggil untuk menggenapi desain Allah itu. Pekerjaan yang kita geluti sekarang ini sejatinya adalah cara kita dalam menggenapi desain kita—panggilan yang telah Allah tanamkan dalam diri kita masing-masing.

Selamat bekerja,

Yoel M. Indrasmoro
Direktur Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *