Posted on Tinggalkan komentar

Terpujilah Allah

(Ayb. 1:13-22)

Malapetaka beruntun menimpa Ayub. Cara penulis Kitab Ayub menceritakan petaka demi petaka dilaporkan kepada Ayub menarik disimak. Dalam ayat 14-16 tertera: ”datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: ’Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata….”

Ada refrein yang terus diulang: ”sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata”. Belum habis kabar, sudah tiba kabar lain. Mulai dari orang Syeba merampas lembu dan keledai dan membunuh penjaga, api yang menyambar seluruh kambing domba dan penjaga, orang Kasdim merampas unta dan penjaga, dan terakhir semua anaknya mati ketimpa rumah roboh karena angin ribut. Setiap pelapor menambahkan catatan, lagi-lagi seperti refrein, ”Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.”

Menanggapi semua hal itu, Ayub mengoyak jubah, mencukur kepala, lalu sujud kepada Allah sembari berkata, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”

Di zaman kuno mengoyak jubah dan mencukur kepala merupakan tindakan yang memperlihatkan rasa dukacita atau penyesalan atas dosa. Ayub tidak menyembunyikan kesedihannya atas kehilangan semua miliknya. Dia tidak marah kepada Allah. Logikanya sederhana: semua adalah pemberian Allah, semua manusia adalah makhluk penerima, kalau diambil, ya terima saja.

Dan catatan penulis Kitab Ayub dalam ayat 22 seakan mematahkan premis Iblis: ”Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.”

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *