(Luk. 3:15-17)
”Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” (Luk. 3:16).
Demikianlah jawaban Yohanes Pembaptis ketika orang bertanya kalau-kalau ia adalah Mesias. Sejatinya selama kurang lebih 300 tahun di Israel tidak muncul seorang nabi pun. Sehingga tampilnya Yohanes di gurun merupakan peristiwa penting sekali dalam sejarah bangsa itu. Tak heran banyak orang berbondong-bondong datang ke gurun untuk melihat nabi fenomenal itu. Mereka sungguh berharap dia Sang Mesias.
Akan tetapi, dalam kuasa Roh, Yohanes tidak mengambil kesempatan di tengah ketidaktahuan orang banyak. Dia mengakui bahwa dia hanya saksi. Bahkan dia merasa tidak layak membuka tali kasut Mesias. Membuka tali kasut adalah tugas seorang hamba. Dengan kata lain, Yohanes Pembaptis hendak menyatakan bahwa menjadi hamba Mesias pun dia tidak layak.
Dia juga mengakui bahwa kualitas baptisannya pun berbeda. Baptisannya adalah baptisan pertobatan. Sedangkan Yesus membaptis dengan Roh Kudus artinya dibaptis dalam nama Yesus membuat orang sepenuhnya menjadi manusia baru dan memiliki karunia Roh Kudus.
Yohanes Pembaptis sungguh memahami jati dirinya. Dia tidak bersikap dan bertindak lebih dari yang dikaruniakan Allah kepadanya. Semuanya itu hanya mungkin terjadi di dalam Roh Allah. Yohanes sungguh dikuasai Roh Allah. Dengan kata lain, Roh Allah diam di dalam dirinya. Itulah yang membuatnya tahu diri dan mau menjalani panggilannya.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional