(Ayb. 33:14-33)
”Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.” (Ayb. 33:14). Demikianlah kerangka berpikir Elihu. Allah telah berbicara banyak kepada manusia, Namun, tampaknya manusia menganggap sepi sapaan Allah itu.
Allah menyapa manusia melalui mimpi, bahkan melalui penyakit. Akan tetapi, tampaknya manusia tak cukup peka untuk meluangkan sempat dan tempat dalam hatinya untuk mendengarkan Allah.
Dalam ayat 29-30 Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini Elihu mengulangi lagi pernyataannya: ”Dengan berulang kali, Allah telah melakukan semua ini, supaya Ia dapat menyelamatkan manusia dan memberi kebahagiaan dalam hidupnya.” Dengan kata lain, Elihu hendak menyatakan kepada Ayub bahwa apa yang menimpa dirinya merupakan cara Allah untuk memberikan kebahagiaan kepada Ayub pada akhirnya.
Karena itu, Elihu menegaskan: ”Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara. Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau. Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu.”
Dalam pandangan Elihu Allah mengasihi umat-Nya. Jika sepertinya Allah memberikan hal yang buruk, semuanya itu sesungguhnya merupakan tanda cinta Allah kepada umat-Nya. Itulah yang hendak dinyatakan Elihu. Dan karena itu dia ingin Ayub sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional