Posted on Tinggalkan komentar

Protes Sang Guru

(Luk. 22:52-53)

”Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.”

Demikian protes Yesus Orang Nazaret kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah, serta tua-tua yang bersama-sama menangkap Dia. Kata-kata Sang Guru menukik tajam. Sebab para pemimpin agama itu menggunakan ”pasukan rohani” untuk menangkap Dia. Mereka agaknya takut akan perlawanan para pengikut Kristus. Di mata mereka Yesus tak ubahnya gembong penjahat yang harus diringkus secepatnya. Dengan sengaja mereka meminjam tenaga para pengawal Bait Allah.

Jelas juga di sini mereka memang tak berani menangkap Yesus terang-terangan pada siang hari. Kemungkinan besar mereka takut jika pamor mereka malah turun di mata orang kebanyakan. Sehingga mereka merasa perlu jaim ’menjaga citra mereka di depan umat’. Dan inilah yang diprotes Yesus. Mereka tak lagi menjunjung citra mereka sendiri sebagai hamba Allah.

Menarik pula diperhatikan bagaimana Yesus Sang Guru menyimpulkan keadaan itu sebagai ”saat mereka” dan berkuasanya kuasa kegelapan. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tetapi inilah saatnya kalian bertindak, saat kuasa kegelapan memegang peranan.” Ya, itulah saat kuasa Iblis melebarkan sayapnya, menguasai dan memperalat manusia.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *